Senin, 26 November 2012

Badai Matahari dan Awan Energi Antar Bintang

Pada awal tahun yang lalu, NASA (Badan Antariksa Amerika Seri
Teknologi: Badai Matahari
kat) telah mengeluarkan peringatan tentang adanya bahaya Badai Matahari. Peringatan senada pernah di keluarkan pada tahun 2006 dan 2010. 

 Pada tahun 2006 NASA mengeluarkan peringatan kemungkinan adanya bahaya karena tata surya dalam rotasinya didalam galaksi akan memasuki wilayah Awan Energi Antar Bintang (Stellar Energy Cloud). Saat itu NASA memprediksi hal itu akan terjadi pada tahun 2012. Efek dari kejadian ini saat itu belum dapat diprediksi, yang ada hanya dugaan-dugaan saja yang akan terjadi di tahun-tahun berikutnya. 

 Kemudian pada pertengahan tahun 2010 kembali NASA mengeluarkan peringatan waspada karena ternyata Matahari diketahui mulai memasuki wilayah Awan Energi Antar Bintang (2 tahun lebih awal dari prediksi) dan Matahari terdeteksi semakin aktif dan kompulsif. Satelit Voyager 1 dan Voyager 2 yang mengungkapkan fakta bahwa tata surya mulai memasuki wilayah Awan Energi Antar Bintang. Sejumlah ahli memperkirakan waktu yang diperlukan tata surya kita untuk melewati Awan Energi Antar Bintang adalah antara 2.000 tahun hingga 3.000 tahun. 

 Sementara hingga kini Bumi belum memasuki wilayah Awan Energi Antar Bintang. Berita terbaru menyatakan bahwa Bumi akan memasuki wilayah Awan Energi Antar bintang pada pertengahan tahun ini. Disamping itu, pemerintah sejumlah negara telah mengumumkan adanya bahaya Badai Matahari yang juga akan terjadi pada tahun ini tanpa menjelaskan tanggal pasti kejadiannya. Badai Matahari ini terjadi karena adanya peningkatan aktifitas nuklir secara drastis di Matahari yang terjadi sejak Matahari memasuki wilayah Awan Energi Antar Bintang. Hanya saja, diperkirakan badai Matahari akan menerpa Bumi kira-kira antara bulan September 2012 hingga Januari 2013. 

 Efek dari adanya Awan Energi Antar Bintang dan Badai Matahari hingga kini masih belum diketahui secara lengkap. Hanya saja berdasarkan kejadian Badai Matahari pada tahun 1989 (saat itu Badai Matahari hanya menerpa sebagian kecil dari Bumi), diketahui bahwa Badai Matahari mengakibatkan gangguan terhadap peralatan yang memanfaatkan gelombang elektro magnetik (termasuk semua peralatan bertenaga listrik). Dalam beberapa kasus didapati sejumlah peralatan tersebut menjadi tidak berfungsi sama sekali. 

 Mengingat hampir semua aktifitas manusia modern sangat mengandalkan pemanfaatan gelombang elektromagnetik (bahkan mesin-mesin otomotif dan pabrik juga memerlukan listrik untuk berfungsi), maka peringatan waspada dari sejumlah negara maju tersebut adalah sesuatu yang penting untuk diperhatikan. 

 Selain itu, seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa semenjak Matahari memasuki wilayah Awan Energi Antar Bintang terjadi peningkatan aktifitas yang mencolok di Matahari berupa peningkatan ledakan-ledakan Nuklir di permukaan Matahari, maka meskipun unsur pembentuk struktur Matahari dan Bumi secara umum berbeda, bukan tidak mungkin akan terjadi reaksi-reaksi tertentu pula di permukaan Bumi. Semoga saja atmosfer Bumi cukup mampu melindungi permukaan Bumi ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar